Di dalam sejarah terbentuknya NLP, kedua come to nothing NLP yaitu Richard Bandler dan juga John Grinder juga melakukan modeling kepada tokoh-tokoh yang sukses dibidangnya untuk mempelajari dan juga menggali struktur ekselensi yang dimilikinya. Beberapa tokoh tersebut adalah Fritz Perls (Gestalt Psychiatric therapy), Virgina Satir (Organization Psychiatric therapy), Gregory Bateson (anthropology) dan Milton Erickson (Hypnotherapy).
Mengacu pada salah satu presuposisi NLP, "Bila seseorang dapat melakukan suatu hal, maka kita dapat mempelajarinya". Inilah salah satu asumsi yang dapat kita jadikan pegangan bahwa segala hal yang dikuasai oleh orang lain dapat kita kuasai pula bila kita memiliki kemauan dan juga kemampuan untuk melakukannya. Modeling bukanlah hal yang sulit bila kita mengetahui caranya. Ada beberapa tahapan yang dilakukan dalam proses modeling ini, yang pertama adalah dengan melakukan observasi kepada orang yang ingin di-model, dengan melakukan observasi kita masih mendapatkan "top score mentah" atau top score yang masih bersifat inclusive tentang kemampuan yang dimiliki oleh orang yang ingin kita model, dan dilanjutkan dengan mengamati BAGEL ("body-fisiologi", "acoustic", "salutation", "eye-accessing cues)". Setelah itu dilanjutkan dengan "memberikan pertanyaan, dengan memberikan pertanyaan yang tepat kita sedang mencoba menggali top score yang berada dalam tingkatan "profound way". Tahapan yang terakhir adalah menganalisa apakah top score yang diperoleh untuk menunjang proses modeling suda sesuai dengan layer-layer suspicion ataupun appreciate yang terdapat dalam diri sendiri. Proses analisa ini adalah sebuah proses pemisahan antara perilaku yang ingin di model dengan perilaku yang tidak ingin di model. Modeling juga dibagi lagi menjadi dua, yaitu Ascetic Modeling (Physiology) dan juga Complex Modeling (Sketch & Snippy Trance Authorization)
017/NLP
The watch NLP is Modeling, Modeling is NLP appeared first on INTIHATI Club.
0 comments:
Post a Comment